(20) Annoy

162 20 16
                                    




“Kookie-ya, makan malam sudah siap.” Jungra membuka sedikit pintu kamar Jungkook. Mendapati sang adik sedang berada di ranjang, tidur menyamping.

Jungra POV

Ada yang tidak beres dengan bocah ini. Sejak pulang dari bermain bowling dengan appa, dia langsung masuk ke kamarnya tanpa keluar sedetik pun. Apa acara pagi tadi tidak berjalan dengan baik?

“Kookie, kau tidur?”

Aku menghampirinya. Dia tidak tidur tapi tidak pula menghiraukanku.

“Jungkook.” Aku mengguncang pelan tubuhnya yang sedang membelakangiku itu.

“Aku tidak mau makan.” Jawabnya singkat. Benar dugaanku, ada yang tidak beres.

Wae? Kau tidak lapar? Ada sup kerang di bawah.” Biasanya dia tidak pernah menolak sup kerang. Ataupun jika sedang merajuk, dia langsung luluh jika disodori makanan kesukaannya itu.

“Tidak.”

Aku mengerjap beberapa kali. Tumben?

Waeyo? Katakan padaku, apa yang terjadi?”

Tidak ada jawaban. Haruskah aku bertanya pada appa? Tidak tidak, bukan pilihan yang baik. Lebih baik aku mencari tahu langsung dari Jungkook. “Baiklah, akan aku bawa ke sini saja. Kita makan di sini ya?” Aku beranjak, tak menunggu jawaban ataupun persetujuan darinya.

*

*

*

Jungkook memakan sup kerangnya dengan lahap. Dasar. Tadi saja berlagak tidak mau. Sekalinya diberi langsung makan dengan lahap. Tapi wajahnya itu sangat tidak enak dipandang. Bukan berarti tidak tampan, dongsaeng-ku tampan. Sangat tampan. Hanya saja dia sedang cemberut.

“Kau ini kenapa sih?”

Jungkook melirikku sekilas, kemudian mengambil mangkuknya dan menuang sup kerang yang tinggal sedikit ke dalam mulutnya. Lahap.

“Aku kesal.” Ucapnya setelah mengusap bibirnya.

“Kesal kenapa?”

“Gara-gara Appa. Aku benci Appa.”

Eyy… Jangan begitu. Dia itu Appa-mu. Katakan, apa yang terjadi?”

Appa melarangku berkencan dengan Chaeyeon.” Jungkook menunduk. Aku terkejut mendengarnya.

Wae?”

Jungkook bangkit. “Ah molla. Aku tidak mau membahasnya.” Jungkook kembali merebahkan diri pada ranjang “Pokoknya aku tetap berkencan dengan Chaeyeon. Aku tidak peduli Appa setuju atau tidak.”

*

*

*

Appa.” Aku menghampiri appa yang sedang berada di ruang tengah, bersama istrinya. Malas sih sebenarnya. Tapi aku harus segera membahas kasus Jungkook.

Hmm.” Hanya itu tanggapan appa.

“Aku ingin bicara.”

“Bicara saja.”

Aku melirik Gyuri, memberi isyarat pada appa jika tidak mungkin berbicara di depan si nenek sihir.

Yeobo, bisakah kau ke kamar sekarang?” Untungnya appa peka.

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now